Jumat, 23 September 2011

Minggu lalu salah satu loyal customerku di kantor protes, kok snack buatanku nggak ada yang baru. Untuk mengantisipasi supaya beliau tidak bosan dan berpaling ke tempat lain, weekend kemarin aku coba bikin variant snack baru (maksudnya baru itu = di luar daftar snack yang biasa aku bikin untuk dijual :D) dan hari ini aku bagikan sebagian ke teman teman sebagai tester. Supaya mudah diingat, aku beri nama chicken puff a la Keluarga Cinta saja.


Membuat puff pastry sebenarnya tidak sulit, at least tidak seribet Danish pastry, selain itu bahan bahannya mudah didapat di pasaran. Yang diperlukan hanya "ketabahan" untuk menjalani proses giling simpan saja. Tidak seperti membuat dough untuk roti yang setelah diadon sampai khalis didiamkan sampai mekar lalu ditimbang dan di oven, adonan puff pastry perlu digilas sampai 3 kali. Dan setiap kali habis digilas harus diistirahatkan di dalam kulkas selama 15 menit supaya korsvet tidak meleleh..


Namun hasil yang didapatkan, worth it.

Yuk coba yuk…




Bahan :

500 gr terigu protein tinggi (aku pakai Cakra), ayak
50 gr margarine/mentega suhu ruang
2 sdm gula pasir
¾ sdm garam
250cc air dingin
250 gr korsvet suhu ruang (tapi jangan yang terlalu lunak/meleleh ya..)

Cara membuat :

Aduk terigu,margarine/mentega, garam, gula, buat lubang di tengahnya, masukkan air sedikit demi sedikit, uleni sampai ½ khalis.



Bulatkan, simpan di kulkas selama 30 menit.

Taburi meja kerja dan rolling pin dengan terigu.


Gilas adonan melebar (+/- 2 cm tebalnya)




Letakkan korsvet di tengah tengah. Bungkus rapi. Pastikan tidak ada korsvet yang keluar dari dough selama proses penggilingan. Dan korsvet tidak dalam keadaan beku karena akan menyobek dough.




Nah…ketabahan anda akan diuji mulai dari rangkaian proses di bawah ini… :D





Gilas adonan yang sudah berisi korsvet dari tengah ke arah atas dan bawah sampai mendapatkan bentuk oval memanjang..


bagian bawah dan atas yang seperti inilah yang disebut bagian terbuka

Lipat 3 (ujung atas dan bawah dilipat ketengah). Gilas lagi dengan arah yang sama. Selalu menggilas adonan dari arah bagian yang terbuka. Lakukan gilas lipat sebanyak 3 kali. Bungkus dengan serbet bersih, masukkan kulkas selama 15 menit.


Setelah 15 menit, ulangi proses penggilingan 1x. Kemudian setelah dilipat 3 memanjang, lipat lagi menjadi 2 dari sisi yang tidak terbuka (disebut lipatan ganda). Gilas lagi sampai tipis memanjang. Lipat 3 (atas bawah ketengah). Simpan lagi di kulkas selama 15 menit.


lipatan ganda


Proses ketiga, gilas lipat sampai 3 kali lagi. Simpan kulkas 15 menit lagi.



Keluarkan adonan dari kulkas, gilas kesemua arah secara melebar menjadi setebal +/- 75mm dan potong sesuai keperluan. Pergunakan cutter/pisau yang tajam dan cara memotong yang langsung putus, jangan di'seret'. Adonan siap digunakan



Isi dengan adonan isi yang telah dipersiapkan sebelumnya sehingga adonan sudah dingin pada saat akan dimasukkan. Adonan isi harus kering ya.


Bentuk sesuai selera, rekatkan bagian yang ingin direkatkan dengan diolesi air matang. Beri motif di atas permukaan puff bila suka. Tapi hanya tipis tipis saja ya, jangan sampai kulitnya sobek.



Olesi kocokan kuning telur. Pastikan olesan telur tidak mengenai pinggir2 puff karena nanti puffnya tidak akan mengembang


Letakkan di atas loyang atau kertas roti yang telah diolesi sedikit air (bukan margarine ya)

Masukkan kedalam oven yang sudah dipanaskan dengan suhu 200cc selama 20 menit.



Untuk puff dengan isian manis, setelah matang langsung olesi dengan apricot glaze yang telah dicairkan.


ini puff untuk Cinta, dibuat kecil kecil tanpa isi , hanya dioles appricot glaze saja setelah matang


Notes :


• beli korsvet yang berkualitas bagus sehingga hasilnya tidak 'ngendal' a.k.a meninggalkan bekas tidak enak di langit langit mulut.
• pada saat menggilas, jangan terlalu keras menekan adonan. Kira kira tenanannya seperti kalau kita sedang nge-gas motor plus + sedikitttttttt lagi tekanan.
• Kalau adonan sobek, segera tambal dengan adonan dari bagian lain yang tebal, sehingga korsvet tidak mencuat keluar
• Adonan puff yang sudah jadi bisa disimpan di freezer dan digunakan sewaktu waktu. Masukkan adonan kedalam plastik, beri taburan tepung terigu sehingga tidak lengket dan ikat rapat. Sebelum digunakan, keluarkan dari freezer dan biarkan dalam suhu ruang.
• 1 resep di atas bisa jadi 10 - 15 potong Chicken puff ukuran besar.


Isi chicken puff a la Keluarga Cinta

Bahan :

1 butir Bawang Bombay ukuran sedang
250 dada ayam fillet dipotong dadu kecil
½ kaleng doporten ditiriskan
½ kaleng jagung manis ditiriskan
1 bh wortel potong kecil dadu, rebus sampai empuk
11/2 sdt kaldu bubuk (atau sesuai selera)
1 sdt gula (atau sesuai selera)
1/2 sdt merica
1/2 sdt pala bubuk
1 sdm margarine untuk menumis
3 sdm susu cair/air
1 sdm terigu

Cara membuat :
1. Tumis bawang Bombay dengan margarine sampai harum
2. Masukkan dada ayam fillet, tumis sampai berubah warna dan mengeluarkan kaldu
3. Masukkan bahan dan bumbu lain. Cicipi dan koreksi rasanya.
4. Terakhir masukkan terigu dan diaduk cepat sampai menggumpal, masukkan susu cair/air, aduk sampai mengental,rata dan kering
5. Biarkan dingin. Isikan kedalam kulit puff.



Setelah matang, ambil photo yang banyak untuk kenang kenangan...siapa tahu males bikin lagi..hihih...just kidding, friends..



Sajikan hangat dengan saus sambal.

Resep

Untuk membuat pizza sederhana pertama-tama ersiapkan bahan untuk membuatroti pizza yaitu 1 butir telur, 2 sdt gula pasir, 30 ml olive oil (minyak zaitun), 150 ml air, 300 gram terigu, 1 sdm ragi instan dan garam secukupnya, lalu persiapkan bahan unutk membuat saus pizza yaitu 1 sdt garam, 1/2 sdt gula, 1/2 sdt basil, 1 sdt oregano, 1-2 sdm minyak zaitun, 1/2 buah bawang bombay,cincang kotak2, 1 siung bawang putih, cincang halus dan 250 gram tomat kaleng / pasta tomat, setelah itu anda harus persiapkan juga isi pizza sesuai selera anda, kali ini kami memberikan refrensi rasa yang umum yaitu 1/4 bh bawang bombay yang diiris bulat dan tipis, 1/4 bh paprika merah,hijau, kuning yang dipotong kotak bulat dan tipis, 1/2 kaleng jamur/jamur segar 25 gr, 1 bh keju mozarella, parut, 50 gr daging cincang/smoked beef, 50 gr daging ayam,cincang kotak2 kecil dan 1 kaleng ikan tuna.
Setelah menyiapkan bahan untuk membuat pizza hut sederhana, kini anda mulai dari membuat roti pizza terlebih dahulu, caranya ayak tepung, lalu campurkan garam dan ragi instan, kemudian masukkan air hangat dan minyak zaitun sambil diuleni selama -/+ 10 menit(sampai kalis), setelah itu bulatkan adonan kemudian diamkan adonan selama -/+ 15 menit, taburi talenan dan adonan dgn sedikit tepung, lalu giling adonan sesuai bentuk loyang, setelah itu oles loyang dgn minyak zaitun dan taruh adonan yg sudah dibentuk ke dalam loyang, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan saus dan ini pizza, caranya panaskan minyak zaitun dan tumis bwg bombay dan bwg putih sampai layu, kemudian masukkan pasta tomat dan masak sampai kental dan meletup2 (sambil diaduk) jangan lupa masukkan garam, gula, oregano dan basil dan masukkan daging cincang / daging ayam / ikan tuna. masak sampai matang, lalu diangkat, ini tahapan terakhir oleskan minyak zaitun pada adonan roti pizza kemudian taruh saus-nya diatas adonan roti pizza lalu taburkan bawang bombay, paprika, daing cincang / ayam / tuna, jamur dan keju mozarella dan oven selama 20 menit dalam suhu 200 derajat celcius.
selamat mencoba dan semoga berhasil.
JANGAN MENANGIS LAGI

Saya seorang Butch. Murni sejak kecil. Sampai saat ini saya tak pernah mengerti mengapa Tuhan "menceburkan" saya dalam kondisi seperti ini. Mungkin akan lebih terasa mudah bagi mereka yang memiliki masa kelam di masa lalunya yang membuatnya terjun ke dunia lesbian. Namun tidak bagi saya. Tak pernah ada alasan yang merujuk ke sesuatu di masa lalu atau masa kini saya yang dapat menjelaskan mengapa saya yang berjiwa sangat laki-laki ini harus terjebak dalam tubuh yang tidak laki-laki.
Berpuluh tahun saya menjalani hidup seperti ini. Sejak TK dan menyadari bahwa saya berorientasi kepada perempuan. SD, SMP, SMA, kuliah, semuanya saya jalani dengan berjuta cinta yang terpendam. Menyukai seorang wanita, lalu tersiksa akan perasaan yang tak pernah berbalas.
Sebenarnya perasaan "tak berbalas" tak seberapa dengan beban "tak bisa mengungkapkan". Bisa mengungkapkan namun tak berbalas tak seberapa. Yang pasti beban yang menumpuk di hati telah terungkap, dan kita tinggal mengurus perihnya tak berbalas. Tapi tak bisa mengungkapkan? Tahukah Anda seberapa beratnya menahan perasaan yang tak bisa diungkapkan? Menanggungnya sendiri. Mati-matian menahan mulut untuk tak keceplosan. Mati-matian menahan mata yang ingin selalu memandang. Mati-matinya menahan tangan yang sangat ingin menggengam tangannya. Mati-matian menahan sesal karena ketidakbisaan itu. Mati-matian menahan jari-jari untuk tak mengiriminya SMS yang mencurigakan. Mati-matian mengusahakan kebahagiaannya tanpa memedulikan diri sendiri dan ia tak tahu. Mati-matian mengalihkan pikiran untuk tak penuh dengan dirinya. Mati-matian menahan rindu yang menyesakkan. Mati-matian menahan mimpi untuk tak berakhir. Mati-matian ingin melanjutkan mimpi yang terputus karena harus terbangun dan menyadari semua hanya mimpi. Mungkin akan lebih mudah dan nikmat untuk mati dalam makna yang sebenarnya.
Sebenarnya arti tak bisa mengungkapkan disini bukan faktor tak berani, malu, atau tak tahu harus bicara apa. Namun arti tak bisa disini adalah arti tak bisa yang sebenarmya. Saya tak bisa mengungkapkan cinta yang begitu besar ini karena memang saya tak bisa. Ada pagar yang begitu tinggi yang tak bisa saya lalui. Ingin merobohkannya tak bisa. Ingin memanjatnya tak bisa. Mungkin saya harus menunggu hingga pagar itu terbuka. Tapi kapan? Karena pagar itu tak hanya satu. Ia sangat banyak. Di antaranya berlabel "keluarga", "agama", "kodrat", dan "ujian". Dan saya rasa saya tak akan pernah mampu melaluinya.
Lalu apakah yang saya lakukan? Meratap? Menangis? Menjerumuskan diri? Melakukan hal-hal bodoh? Bunuh diri? Tidak, saya tak pernah melakukan satu pun hal tersebut. Mengapa? Karena saya ingat bahwa saya punya Tuhan. Tuhan yang selalu mengawasi saya. Tuhan yang selalu menjaga saya. Tuhan yang saya tahu bahwa Ia melakukan ini pada saya karena ia sangat mencintai Saya.
Pernah saya bertanya pada Tuhan saya, mengapa Ia menakdirkan hal ini pada saya. Bagaimana jika saya tak sanggup lagi. Bagaimana jika saya tak pernah bahagia. Bagaimana jika saya berpaling dari-Nya. Namun Tuhan diam. Ia tak menjawab dengan sepatah kata pun. Ia memaksa saya untuk menemukan jawabannya sendiri. Dan menyadari bahwa saya kuat. Saya mampu. Dan sumber kekuatan itu adalah dariNya. Tuhan saya yang mungkin juga Tuhanmu. Tuhan saya yang mungkin juga berpikir sama ketika menakdirkanmu menjadi sama dengan saya. Tuhan saya yang selalu menjaga saya untuk tak berpaling dariNya, dan melakukan hal yang dapat menjauhkan saya dariNya.
Pernah juga saya meminta Tuhan saya untuk mengubah fisik saya agar menjadi seperti jiwa saya. Agar semuanya sejalan, dan saya tak harus melawan kodrat saya. Lagi-lagi Tuhan diam. Ia tak jua menjawab dengan sepatah kata pun. Ia lagi-lagi memaksa saya untuk menemukan jawabannya sendiri. Dan menyadari bahwa Tuhan saya itu begitu amat mencintai saya. Ia tak mau saya berpaling dariNya. Jika saat itu Ia mengabulkan doa saya dan mengubah fisik saya menjadi seperti jiwa saya, mungkin saya akan bahagia, saya bisa mendapatkan apa yang saya inginkan sepanjang hidup saya,. Dan lalu melupakanNya. Saya pasti akan sibuk dengan kebahagiaan saya. Tak lagi bertanya padaNya. Tak lagi memohon padaNya. Karena saya sudah memiliki segalanya yang saya impikan. Tuhan saya pasti akan cemburu karena kecintaan saya kepada wanita yang saya cintai itu melebihi kecintaan saya kepadaNya.
Lalu bagaimana sekarang? apa yang saya lakukan? Apakah semua perspektif itu ampuh?
Saya akan menjawabnya dengan sangat lantang. YA. Saya kuat. Saya mampu. Bagaimana caranya? Saya bersyukur. Saya mengingat semua yang saya miliki, lalu saya bersyukur. Saya melihat orang di sekitar saya, lalu saya bersyukur. Saya melihat semua yang ada di diri saya, lalu saya bersyukur. Saya memahami semua derita saya, lalu saya bersyukur. Saya mengingat semua orang yang menyayangi saya dengan tulus, lalu saya bersyukur. Saya menikmati pekerjaan saya, lalu saya bersyukur. Saya menyadari rezeki saya yang melimpah, lalu saya bersyukur. Saya melihat anggota tubuh saya yang lengkap, lalu saya bersyukur. Saya meresapi kesehatan fisik saya, lalu saya bersyukur. Saya menikmati oksigen yang saya hirup dengan bebas, lalu saya bersyukur. Dan yang terpenting, Saya mengingat Tuhan saya Yang Maha Besar, yang tak pernah meninggalkan saya, dan begitu menyayangi saya, lalu saya bersyukur. Dan saya berjanji, saya tak akan menyia-nyiakan hidup saya. Bagaimana dengan Anda?

Berfikir Kreatif

BERPIKIR KREATIF

Pengertian Berpikir Kreatif
Berpikir merupakan suatu kegiatan mental yang dialami seseorang bila mereka dihadapkan pada suatu masalah atau situasi yang harus dipecahkan. Resnick (Ho dan Fook, 1999) menyatakan bahwa berpikir adalah suatu proses yang melibatkan operasi mental seperti klasifikasi, induksi, deduksi, dan penalaran. Senada dengan Resnick, menurut Ibrahim dan Nur (2000) pengertian berpikir adalah kemampuan untuk menganalisis, mengkritik, dan mencapai kesimpulan berdasarkan pada inferensi, atau pertimbangan yang seksama. Ruggiero (1998) mengartikan berpikir sebagai suatu aktivitas mental untuk membantu memformulasikan atau memecahkan suatu masalah, membuat suatu keputusan, atau memenuhi hasrat keingintahuan (fulfill a desire to understand). Pendapat ini menunjukkan bahwa ketika seseorang merumuskan suatu masalah, memecahkan masalah, ataupun ingin memahami sesuatu, maka ia melakukan suatu aktivitas berpikir.
Kreativitas artinya daya cipta. Daya cipta sebagai kemampuan untuk menciptakan hal-hal yang sama sekali baru adalah hal yang hampir tidak mungkin, oleh karena itu kreativitas merupakan gabungan (kombinasi) dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya. Sehingga Munandar (1999: 47) mendefinisikan kreativitas sebagai kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa berpikir kreatif adalah kemampuan individu memproses informasi yang telah didapatnya menjadi suatu kombinasi informasi yang baru.
Evans (1991) menjelaskan bahwa berpikir kreatif adalah suatu aktivitas mental untuk membuat hubungan-hubungan (conections) yang terus menerus (kontinu), sehingga ditemukan kombinasi yang “benar” atau sampai seseorang itu menyerah. Asosiasi kreatif terjadi melalui kemiripan-kemiripan sesuatu atau melalui pemikiran analogis. Asosasi ide-ide membentuk ide-ide baru. Jadi, berpikir kreatif mengabaikan hubungan-hubungan yang sudah mapan, dan menciptakan hubungan-hubungan tersendiri. Pengertian ini menunjukkan bahwa berpikir kreatif merupakan kegiatan mental untuk menemukan suatu kombinasi yang belum dikenal sebelumnya.
Berpikir kreatif dapat juga dipandang sebagai suatu proses yang digunakan ketika seorang individu mendatangkan atau memunculkan suatu ide baru. Ide baru tersebut merupakan gabungan ide-ide sebelumnya yang belum pernah diwujudkan (Infinite Innovation Ltd, 2001). Pengertian ini lebih menfokuskan pada proses individu untuk memunculkan ide baru yang merupakan gabungan ide-ide sebelumnya yang belum diwujudkan atau masih dalam pemikiran. Pengertian berpikir kreatif ini ditandai adanya ide baru yang dimunculkan sebagai hasil dari proses berpikir tersebut. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka berpikir kreatif dapat diartikan sebagai suatu kegiatan mental yang digunakan seorang untuk membangun ide atau gagasan yang baru.
Pehkonen (1997) memandang berpikir kreatif sebagai suatu kombinasi dari berpikir logis dan berpikir divergen yang didasarkan pada intuisi, tetapi masih dalam kesadaran. Ketika seseorang menerapkan berpikir kreatif dalam suatu praktik pemecahan masalah, maka pemikiran divergen yang intuitif menghasilkan banyak ide. Hal ini akan berguna dalam menemukan penyelesaiannya. Pengertian ini menjelaskan bahwa berpikir kreatif memperhatikan berpikir logis maupun intuitif untuk menghasilkan ide-ide.

Kriteria Kemampuan Berpikir Kreatif
Untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif seseorang ditunjukkan melalui produk pemikiran atau kreativitasnya menghasilkan sesuatu yang “baru”. Munandar (1999) menunjukkan indikasi berpikir kreatif dalam definisinya bahwa “kreativitas (berpikir kreatif atau berpikir divergen) adalah kemampuan menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keberagaman jawaban”. Pengertian ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif seseorang makin tinggi, jika ia mampu menunjukkan banyak kemungkinan jawaban pada suatu masalah. Semua jawaban itu harus sesuai dengan masalah dan tepat. Selain itu jawaban harus bervariasi. Misalkan anak diminta memikirkan penggunaan yang tidak lazim dari benda sehari-hari. Sebagai contoh “sapu ijuk”. Jika jawaban anak menyebut: untuk memukul ayam, main kuda-kudaan, untuk membuat rambut boneka, untuk menyumbat lubang, untuk menyaring air, atau membuat hiasan. Jawaban itu menunjukkan variasi atau keberagaman. Jika ia menyebut untuk membersihkan lantai, menyapu halaman, membersihkan langit-langit, atau mengambil sampah, maka jawaban tersebut tidak menunjukkan variasi meskipun banyak, karena semua menyangkut sapu ijuk untuk membersihkan sesuatu.
Olson (1996) menjelaskan bahwa untuk tujuan riset mengenai berpikir kreatif, kreativitas (sebagai produk berpikir kreatif) sering dianggap terdiri dari dua unsur, yaitu kefasihan dan keluwesan (fleksibilitas). Kefasihan ditunjukkan dengan kemampuan menghasilkan sejumlah besar gagasan pemecahan masalah secara lancar dan cepat. Keluwesan mengacu pada kemampuan untuk menemukan gagasan yang berbeda-beda dan luar biasa untuk memecahkan suatu masalah. Indikasi kemampuan berpikir kreatif ini sama dengan Munandar (1999) tidak menunjukan secara tegas kriteria “baru” sebagai sesuatu yang tidak ada sebelumnya. “Baru” lebih ditunjukkan dari keberagaman (variasi) atau perbedaan gagasan yang dihasilkan.
Dalam penerapannya, kriteria itu berkembang dan sesuai dengan bidang kajian (lingkup) dari kemampuan berpikir kreatif itu. Krutetskii (1976) mengutip gagasan Shaw dan Simon memberikan indikasi berpikir kreatif, yaitu (1) produk aktivitas mental mempunyai sifat kebaruan (novelty) dan bernilai baik secara subjektif maupun objektif; (2) proses berpikir juga baru, yaitu memerlukan suatu transformasi ide-ide yang diterima sebelum maupun penolakannya; (3) proses berpikir dikarakterisasikan oleh adanya motivasi yang kuat dan kestabilan, yang teramati pada periode waktu yang lama atau dengan intensitas yang tinggi. Pendapat ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif dari segi produk didasarkan pada kebaruan dan nilai produk tersebut. Selain itu, dari segi proses ditunjukkan dengan kebaruan transformasi ide-ide dan adanya motivasi yang kuat.
Cara Melatih Berpikir Kreatif
1. Berpikir, semua bisa dilakukan
Yakinlah, sesuatu yang akan kita kerjakan mampu kita selesaikan. Artinya, harus optimis. Buang ungkapan bernada pesimis. Misal, ”Saya mungkin bisa mengerjakan”. Ganti dengan ungkapan penuh optimisme. Contoh, ”Saya pasti bisa mengerjakannya”, ”Bagi saya tidak ada kata menyerah!”.
Pernyataan optimis melatih kita berani masuk ke persoalan. Pola pikir pun berkembang, karena dipaksa memeras otak untuk mewujudkan tekad itu.
2. Hilangkan cara berpikir konservatif
Pola berpikir konservatif ditandai dengan kekhawatiran untuk menerima perubahan, meski perubahan itu menguntungkan. Karena ingin mempertahankan gaya konservatif, perubahan ditanggapi secara dingin, bahkan dipersepsikan sebagai ancaman. Karena merasa nyaman atau diuntungkan dengan cara konservatif, ketika dituntut untuk mengubah pola pikir, kita takut akan mengalami kerugian.
Hendaknya disadari, cara berpikir konservatif memasung pemikiran kreatif karena pikiran dibekukan oleh sesuatu yang statis. Padahal dalam berpikir kreatif unsur statis semestinya dihilangkan. Mulailah berpikir dinamis, dengan terus mengolah pemikiran untuk menemukan pola pikir efektif.
Ada tiga cara mengurangi atau menghilangkan pola berpikir konservatif.
1. Terbuka terhadap masukan. Masukan adalah bahan mentah sangat berharga. Lalu, kita mengolahnya menjadi “barang jadi” lewat pemikiran kreatif. Jadi, jangan takut dengan ide, usulan, bahkan kritik. Karena semua itu merangsang kita berpikir kreatif.
2. Mencoba pekerjaan atau hal di luar bidang kita. Untuk ”memperkaya” diri, pola pikir juga perlu menghadapi sesuatu yang berbeda dari biasanya.
3. Harus proaktif. Kita dituntut ”menjemput bola” dalam menghadapi sesuatu, dan bukan ”menunggu bola”. Bertindak proaktif berarti membuat diri bebas memilih tindakan, tentu berdasarkan perhitungan matang. Ini bisa terjadi kalau kita mempunyai kreativitas berpikir.

NARKOBA

Bahaya Narkoba Pada Remaja
Pada Tanggal 26 Juni 2006 lalu diperingati sebagai Anti Madat Sedunia. Didorong keprihatinan akan meningkatnya pengguna narkoba khususnya di kalangan remaja, maka sebagai wujud kepedulian bz! berkenaan dengan peringatan Hari Anti Narkoba Internasional serta sebagai upaya mencegah meluasnya pemakaian narkoba terutama dikalangan remaja, redaksi menurunkan artikel mengenai bahaya narkoba -- redaksi
Masalah utama remaja berawal dari pencarian jati diri. Mereka mengalami krisis identitas karena untuk dikelompokkan ke dalam kelompok anak-anak merasa sudah besar, namun kurang besar untuk dikelompokkan dalam kelompok dewasa. Hal ini merupakan masalah bagi setiap remaja di belahan dunia ini.
Oleh karena pergumulan di masa remaja ini, maka remaja mempunyai kebutuhan sosialisasi yang seoptimal mungkin, serta dibutuhkan pengertian dan dukungan orangtua dan keluarga dalam kerentanan di masa remaja.
Bila kebutuhan remaja kurang diperhatikan, maka remaja akan terjebak dalam perkembangan pribadi yang "lemah", bahkan dapat dengan mudah terjerumus ke dalam belenggu penyalahgunaan narkoba.
Hingga sekarang, penyalahgunaan narkoba semakin luas di masyarakat kita, terutama semakin banyak di kalangan para remaja yang sifatnya ingin tahu dan ingin coba-coba. Banyak alasan mengapa banyak yang terjerumus ke bahan terlarang dan berbahaya ini kemudian tidak mampu melepaskan diri lagi. Alasannya antara lain:
1. hal ini sudah dianggap sebagai suatu gaya hidup masa ini
2. dibujuk orang agar merasakan manfaatnya
3. ingin lari dari masalah yang ada, untuk merasakan kenikmatan sesaat
4. ketergantungan dan tidak ada keinginan untuk berhenti
..dan mungkin masih banyak alasan lainnya.
Ada baiknya kita mengintip sedikit tentang narkoba. Apa saja sih jenis-jenis narkoba? Menurut situs kespro dot info, pada dasarnya narkoba itu dibagi atas 4 kelompok, yaitu:
1. narkotika, terutama opiat atau candu.
2, halusinogenik, misalnya ganja atau mariyuana
3. stimulan, misalnya ekstasi dan shabu-shabu
4. depresan, misalnya obat penenang.
Masing-masing kelompok mempunyai pengaruh tersendiri terhadap tubuh dan jiwa penggunanya. Opiat, yang menghasilkan heroin atau “putauw” menimbulkan perasaan seperti melayang dan perasaan enak atau senang luar biasa, yang disebut euforia. Tetapi ketergantungannya sangat tinggi dan dapat menyebabkan kematian.
Marijuana atau ganja, yang termasuk kelompok halusinogenik, mengakibatkan timbulnya halusinasi sehingga pengguna tampak senang berkhayal. Tetapi sekitar 40-60 persen pengguna justru melaporkan berbagai efek samping yang tidak menyenangkan, misalnya muntah, sakit kepala, koordinasi yang lambat, tremor, otot terasa lemah, bingung, cemas, ingin bunuh diri, dan beberapa akibat lainnya.
Bahan yang tergolong stimulan menimbulkan pengaruh yang bersifat merangsang sistem syaraf pusat sehingga menimbulkan rangsangan secara fisik dan psikis. Ecstasy, yang tergolong stimulan, menyebabkan pengguna merasa terus bersemangat tinggi, selalu gembira, ingin bergerak terus, sampai tidak ingin tidur dan makan. Akibatnya dapat sampai menimbulkan kematian.
Sebaliknya bahan yang tergolong depresan menimbulkan pengaruh yang bersifat menenangkan. Depresan atau yang biasa disebut obat penenang, dibuat secara ilmiah di laboratorium. Berdasarkan indikasi yang benar, obat ini banyak digunakan sesuai dengan petunjuk dokter. Dengan obat ini, orang yang merasa gelisah atau cemas misalnya, dapat menjadi tenang. Tetapi bila obat penenang digunakan tidak sesuai dengan indikasi dan petunjuk dokter, apalagi digunakan dalam dosis yang berlebihan, justru dapat menimbulkan akibat buruk lainnya.
Apa akibat penyalahgunaan narkoba?
Pada dasarnya akibat penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi akibat fisik dan psikis. Akibat yang terjadi tentu tergantung kepada jenis narkoba yang digunakan, cara penggunaan, dan lama penggunaan.
Beberapa akibat fisik ialah kerusakan otak, gangguan hati, ginjal, paru-paru, dan penularan HIV/AIDS melalui penggunaan jarum suntik bergantian. Sebagai contoh, sekitar 70 persen pengguna narkoba suntikan di Cina tertular HIV/ AIDS. Di Indonesia, sejak beberapa tahun terakhir ini jumlah kasus HIV/AIDS yang tertular melalui penggunaan jarum suntik di kalangan pengguna narkotik tampak meningkat tajam. Akibat lain juga timbul sebagai komplikasi cara penggunaan narkoba melalui suntikan, misalnya infeksi pembuluh darah dan penyumbatan pembuluh darah.
Di samping akibat tersebut di atas, terjadi juga pengaruh terhadap irama hidup yang menjadi kacau seperti tidur, makan, minum, mandi, dan kebersihan lainnya. Lebih lanjut, kekacauan irama hidup memudahkan timbulnya berbagai penyakit.
Akibat psikis yang mungkin terjadi ialah sikap yang apatis, euforia, emosi labil, depresi, kecurigaan yang tanpa dasar, kehilangan kontrol perilaku, sampai mengalami sakit jiwa.
Akibat fisik dan psikis tersebut dapat menimbulkan akibat lebih jauh yang mungkin mengganggu hubungan sosial dengan orang lain. Bahkan acapkali pula merugikan orang lain. Sebagai contoh, perkelahian dan kecelakaan lalu lintas yang terjadi karena pelaku tidak berada dalam keadaan normal, baik fisik maupun psikis.

Narkoba yang Adiktif
Penggunaan narkoba dapat menimbulkan ketergantungan. Ketergantungan terhadap narkoba ternyata tidak mudah diatasi. Meski cukup banyak remaja yang berjuang untuk keluar dari ketergantungan narkoba, acap kali mereka jatuh kembali. Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah meluncurkan program substitusi obat dengan menggunakan metadon. Diharapkan dengan pemberian metadon ini penggunaan narkoba suntikan dapat dikurangi atau dihentikan. Penggunaan narkoba suntikan amat berisiko menularkan penyakit Hepatitis C dan HIV.
Penelitian di RS Cipto Mangunkusumo mendapatkan angka kekerapan Hepatitis C di kalangan pengguna narkoba suntikan mencapai 77 persen. Sedangkan kekerapan HIV pada pengguna narkoba suntikan di Indonesia berkisar antara 60 persen sampai 90 persen.



Dukungan Sangat Penting
Setelah beban fisik pengguna narkoba suntikan dapat diatasi, maka masih ada beban psikologis dan sosial. Beban psikologis dan sosial ini kadang-kadang amat berat sehingga dapat menyebabkan remaja kambuh kembali menggunakan narkoba suntikan. Oleh karena itu, perlu diwujudkan lingkungan yang mendukung. Di Indonesia lingkungan yang paling penting adalah keluarga. Kesediaan keluarga untuk menerima remaja yang pernah menggunakan narkoba suntikan di tengah keluarga merupakan dukungan yang amat berharga. Sebagian remaja dapat meneruskan pendidikannya dan memperoleh pekerjaan. Namun, sebagian lagi tak mungkin meneruskan sekolah dan harus menghadapi kenyataan bahwa mereka harus berjuang untuk hidup dengan bekal pendidikan yang terbatas.
Hendaknya kita dapat meningkatkan berbagai potensi yang ada di tengah masyarakat. Kita perlu bergandeng tangan untuk mencegah remaja menggunakan narkoba.
Adapun bagi remaja yang telah menggunakan diperlukan layanan yang terpadu untuk membawa mereka kembali ke tengah masyarakat. Layanan tersebut rumit dan memerlukan upaya jangka panjang, tetapi semua upaya itu patut kita kerjakan karena sebagian masa depan Indonesia ada di tangan mereka mereka.